1. Korban kabut asap mengantri pengobatan gratis Ilustrasi rumah sakit(SHUTTERSTOCK) AKP Emil Eka Putra mengatakan, masyarakat korban kabut asap cukup antusias mengikuti pengobatan gratis. "Cukup ramai warga datang manfaatkan pengobatan gratis ini. Mereka rata-rata mengeluhkan gangguan pernapasan, seperti batuk, sesak napas. Karena kabut asap cukup pekat beberapa hari ini," kata Emil kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Jumat. Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat, terutama pengguna jalan, agar menggunakan masker. Pengguna jalan juga diimbau agar lebih berhati-hati saat berkendara, karena jarak pandang terbatas. "Pengguna jalan agar menyalakan lampu kendaraan di siang hari. Kemudian mengurangi kecepatan, karena jarak pandang terbatas. Dan, jangan melanggar peraturan lalu lintas," imbau Emil. Baca juga: Korban Kabut Asap Manfaatkan Pengobatan Gratis dari Polantas di Pekanbaru 2. Kabut asap membuat jarak pandang sekitar 300 meter Kabut asap makin pekat di Pekanbaru, Riau, dengan jarang pandang sekitar 300 meter, Jumat (13/9/2019).(KOMPAS.COM/IDON) Pada hari Jumat (13/9/2019), kabut asap dari kebakaran lahan dan hutan di Pekanbaru membuat jarak pandang makin menurun. Selain itu, kualitas udara sudah masuk dalam kategori tidak sehat hingga berbahaya. Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, jarak pandang pukul 07.00 WIB di Pekanbaru hanya 300 meter. Waktu itu, BMKG sudah mengeluarkan peringatan untuk waspada terhadap penurunan kualitas udara dan jarak pandang tersebut. Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru Bibin Sulianto menyampaikan, pagi ini titik panas atau hotspot di Riau terdeteksi 239, yang tersebar di sembilan kabupaten dan kota di Riau. "Pantauan kita jam 07.00 WIB, Pekanbaru jarak pandang 300 meter, Kabupaten Indragiri Hulu 300 meter, Dumai 400 meter dan Pelalawan 200 meter," sebut Bibin dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat. Baca juga: Kabut Asap Semakin Pekat di Pekanbaru-Riau, Kualitas Udara Berbahaya, Jarak Pandang 300 Meter 3. Viral video perempuan lemas di tengah kabut asap Warga menolong perempuan di Dumai yang lemas.(Antaranews) Sebuah Video seorang perempuan yang nyaris jatuh dari atas kendaraan roda dua, menjadi viral di media sosial. Peristiwa tersebut diketahui terjadi di perempatan lampu lalu lintas Tugu PON Kota Dumai. Diduga, perempuan tersebut lemas dan sesak nafas karena menghidrup udara berasap pada Jumat (13/9/2019) pagi sekitar pukul 07.35 WIB, seperti dikutip dari Antara. "Terlihat dia sudah linglung dan beberapa kali menyandarkan kepala ke stang sepeda motor, saya mulai curiga dan tidak lama beberapa orang langsung membawanya ke ambulans," kata Rudi Fajrin, pemilik video. Baca juga: Perempuan Lemas Saat Kendarai Motor di Dumai, Diduga Terpapar Asap Kabut Riau 4. Klaim Menhub terkait bencana kabut asap Pengendara menembus kabut asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Kamis (12/9/2019). Kota Pekanbaru menjadi salah satu wilayah di Provinsi Riau yang terpapar kabut asap karhutla di mana dalam tiga hari belakangan ini kabut asap semakin parah dirasakan masyarakat di kota itu.(ANTARA FOTO/RONY MUHARRMAN) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengklaim kabut asap kebakaran hutan yang terjadi di Riau dan Kalimantan tak ganggu penerbangan. “Sejauh ini belum ada dampak yang serius ya, tapi ke depan kalo tidak ada upaya-upaya menyelesaikan, ini akan serius,” ujar Budi di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2019). Sementara itu, Budi mengatakan telah meminta Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait kebakaran hutan di Riau dan Kalimantan. “Memang Riau yang dalam posisi paling besar, karena 2 hal, yang dari selatan itu ke arah Riau dan dari Riau enggak bisa kemana-mana, karena ada angin tertentu yang di Selat Malaka, jadi mereka (asap) stop di Riau,” kata Budi. Baca juga: Cerita Tim Manggala Agni Bertemu Ular Kobra saat Pemadaman Karhutla di Riau
pada saat bencana sapa saya dikasih tugas belajar mandiri di rumah dan saya mengerjakanya dan mengerjakan aktivitas sehari hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar